Laman

Selasa, 17 Agustus 2010

Robert Gates Mundur Pada 2011


Selasa, 17 Agustus 2010 | 08:06 WIB

TEMPO Interaktif, Washington - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, yang menjabat sejak mantan Presiden George Bush sebelum menduduki posisi yang sama untuk Presiden Barack Obama, berencana untuk mundur tahun depan. Niat itu seperti mengabaikan sense krisis yang bergulir di Afganistan.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Foreign Policy yang berbasis di Washington edisi pekan ini, Gates tak memberikan tanggal pasti saat dia mundur, tapi menyatakan bahwa itu dilakukan sebelum pemilu presiden pada 2012. Karena dia tak ingin membuat kesulitan untuk Obama dengan bertahan menjabat terlalu lama.


"Saya pikir itu bakal menjadi sebuah kesalahan menunggu hingga Januari 2012," ujar Gates, kemarin. "Ini bukanlah sejenis pekerjaan yang kamu ingin jabat hingga musim panas tahun pemilihan umum."


Menteri Pertahanan, yang akan memasuki usia 67 tahun bulan depan, yang ditunjuk Bush pada Desember 2006 menggantikan Donald Rumsfeld dan telah diangkat kembali oleh Obama, yang ingin menunjukkan bahwa dia bukan secara politik partisan dalam membuat keputusan.


Di kalangan lingkar dalam Gedung Putih, seperti Kepala Staf Rahm emanuel, menyebutkan bahwa Obama menghargai keputusannya. Tapi suatu pengunduran diri tahun depan bakal menjadi sebuah waktu sensitif terkait Amerika Serikat dijadwalkan mulai menarik pasukannya dari Afganistan pada bulan Juli 2011.


Gates kemarin berkukuh bahwa penarikan pasukan akan tetap dilakukan sesuai rencana. Komandan Amerika di Afganistan, Jendrala David Petraeus, tampak lebih berhati-hati.


The Guardian | dwi a

tempointeraktif

Indonesia Bangun Kapal Perang Tempur Terbesar

Senin, 16 Agustus 2010 | 19:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementrian Pertahanan hari ini melaunching rencana pembangunan kapal perang Perusak Kawal Rudal. Kapal PKR ini merupakan kapal perang tempur terbesar dan pertama yang akan dibuat di Indonesia. "Ini memperkuat kekuatan laut kita dan dengan ini kita memiliki kekuatan yang dapat membuat gentar pihak lain yang mengancam," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan persnya di kantor Kementerian Pertahanan, Senin (16/8).

Purnomo melanjutkan, pembangunan kapal perang yang akan dimulai pada tahun depan ini dan selesai dikerjakan selama 4 tahun merupakan cara Indonesia untuk mengembangkan dan memperkuat pertahanan negara. "Bisa digunakan untuk berbagai operasi, misal untuk operasi perdamaian," katanya. Di Asean, lanjut Purnomo, hanya Singapura yang memiliki jenis kapal perang tempur sejenis ini.

Menambahkan pernyataan Menhan, Kepala Staff Angkatan Laut, Letnal Jenderal Erris Heriyanto mengatakan, pengunaan kapal PKR ini tergantung dari intensitas permintaan. "Kapal ini tergantung dari permintaan panglima TNI, bisa untuk patroli mengitari Indonesia karena ancaman yang kita hadapi bisa datang dari seluruh perairan," kata Erris. Kapal perang ini juga bisa untuk mengawal kapal-kapal kecil lainnya.

Kapal perang yang memiliki panjang 105 meter dan berat 2400 ton dan juga peralatan perang avionik-elektronik canggih ini akan dibangun oleh PT. PAL selaku industri pertahanan dalam negeri. Sebagai bagian dari alih teknologi, kerjasama ini juga akan dilakukan dengan negara Belanda. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk membangun satu unit kapal perang adalah sebesar $220 juta yang dananya berasal dari APBN.

Kapal perang jenis PKR ini dilengkapi perlengkapan avionik elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai misi operasi peperangan seperti elektronika, peperangan anti udara, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan dan bantuan tembakan kapal. 

Kapal perang ini dilengkapi peralatan antara lain radar untuk mendeteksi kapal selam dan pesawat udara, perlengkapan persenjataan meriam kaliber 76-100mm dan kaliber 20-30mm, peluncur rudal ke udara dan senjata torpedo.

Ririn Agustia

Senin, 16 Agustus 2010

Israel Akan Beli 20 Jet Tempur F-35


Senin, 16 Agustus 2010 08:55 WIB

Jerusalem (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah menyetujui pada prinsipnya, Minggu, pembelian 20 jet tempur siluman yang dapat menghindari radar buatan Amerika Serikat menurut perjanjian senilai 2,75 miliar dolar AS, demikian beberapa pejabat pertahanan mengatakan.

Pesawat-pesawat perang F-35 itu diperkirakan akan diserahkan antara 2015 dan 2017, kata seorang pejabat pertahanan Israel, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Beberapa pejabat Israel telah membicarakan mengenai musuh lama negara itu, Iran, yang secara potensial telah mengembangkan senjata nuklir pada pertengahan dasawarsa.

Israel memberi kesan bahwa pesawat-pesawat F-35 tersebut tidak akan digunakan untuk aksi pencegahan, tapi lebih untuk menyokong penangkisan negara itu.

Satu pernyataan kementerian itu mengatakan Barak "telah menyetujui pada prinsipnya rekomendasi Pasukan Pertahanan Israel dan Kementerian Pertahanan untuk maju terus" dengan pembelian tersebut.

Pesawat-pesawat tempur siluman itu, dibuat oleh Lockheed Martin Corp, "akan memberi Israel keunggulan udara yang berlanjut dan memelihara kemajuan teknologi di wilayah kita", kata Barak seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Pejabat pertahanan itu mengatakan Israel telah merencanakan untuk membeli pada awalnya 20 pesawat, yang diperkirakan harga seluruhnya mencapai 2,75 miliar dolar AS, yang akan ditutup dengan pemberian tahunan pertahanan AS sebesar 3 miliar dolar.

Beberapa pejabat memprediksi persetujuan akhir dari perjanjian itu dapat diberikan pada akhir September oleh panel para menteri pemerintah Israel.

Israel akan menjadi negara asing pertama yang akan menandatangani perjanjian untuk membeli F-35, atau Pesawat Tempur Serang Bersama, di luar delapan mitra internasional yang telah membantu mengembangkan pesawat itu.

Perjanjian itu telah dirundingkan sejak September 2008, ketika Pentagon pertama menyetujui penjualan 25 jet tempur tersebut dengan opsi lebih banyak pada tahun-tahun mendatang.

Pesawat F-35 dirancang untuk menghindari deteksi radar dan dapat memainkan peran dalam upaya Israel untuk memukul apa yang Israel anggap sebagai ancaman pada kelangsungan hidupnya yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran. Teheran membantah tuduhan Barat dan Israel bahwa negara itu telah berusaha untuk menghasilkan senjata atom.

Dirjen Kementerian Pertahanan Udi Shani menyatakan penggabungan teknologi Israel ke dalam F-35 telah memainkan peran dalam keputusan Barak untuk membeli pesawat-pesawat itu.

Israel, yang secara luas dianggap sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki arsenal nuklir, juga telah mempertimbangkan opsi yang lebih murah -- pembelian versi pesawat tempur Boeing F-15 yang telah dimodivikasi.
(S008/A024)

Korut Ancam Hukum Keras Korsel


Senin, 16 Agustus 2010 03:31 WIB

Seoul (ANTARA News/AFP) - Militer Korea Utara hari Minggu mengancam menghukum keras Korea Selatan karena melakukan latihan perang besar-besaran dengan AS pekan ini.

Militer dan rakyat Korea Utara akan "melakukan pembalasan tanpa ampun" terhadap sekutu seperti yang sudah diumumkan di dalam dan luar negeri, kata seorang juru bicara militer dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah.

"Tindakan pembalasan militer (Korea Utara) akan merupakan hukuman paling keras yang tidak pernah ditemui di dunia," katanya.

Peringatan itu disampaikan sehari sebelum pasukan AS dan Korea Selatan memulai latihan perang komputerisasi selama 10 hari yang bernama "Ulchi Freedom Guardian (UFG)".

Sekitar 30.000 prajurit AS akan mengambil bagian dalam latihan itu, kata seorang juru bicara militer AS, dengan menambahkan bahwa sejumlah prajurit Amerika yang berada di AS juga akan bergabung dalam latihan itu melalui jaringan kerja komputer.

Sekitar 56.000 prajurit Korea Selatan akan dimobilisasi dalam latihan perang itu, kata seorang juru bicara kementerian pertahanan.

Dalam pesan yang dipasang di situs berita militer AS, Jendral Walter Sharp, yang memimpin sekitar 28.500 prajurit AS yang ditempatkan di Korea Selatan, menyebut latihan itu sebagai salah satu latihan gabungan terbesar di dunia.

Latihan keamanan terpisah yang melibatkan para pejabat dan prajurit pemerintah Korea Selatan akan diadakan selama periode itu, kata kantor berita Yonhap.

Ketegangan lintas-batas meningkat tajam sejak Korea Selatan dan AS menuduh Korea Utara mentorpedo sebuah kapal perang Seoul yang menewaskan 46 orang pada akhir Maret.

Korea Utara membantah terlibat dalam tenggelamnya kapal itu dan mengancam melakukan pembalasan atas apa yang disebutnya latihan provokatif yang dilakukan sebagai tanggapan atas insiden kapal tersebut.

Latihan terakhir itu merupakan salah satu dari serangkaian latihan terencana dalam beberapa bulan ini, beberapa diantaranya dilakukan dengan AS, sekutu Seoul, dalam unjuk kekuatan terhadap Korea Utara.

Ketegangan meningkat sejak tenggelamnya kapal perang Korea Selatan Cheonan pada 26 Maret.

Dewan Keamanan PBB mengecam penenggelaman kapal Korea Selatan itu namun tidak secara langsung menyalahkan Korea Utara, meski AS dan Korea Selatan meminta kecaman PBB terhadap negara komunis itu.

Korea Utara telah membantah terlibat dalam tenggelamnya kapal Cheonan di dekat perbatasan laut yang disengketakan kedua negara Korea itu.

Penyelidik internasional pada 20 Mei mengumumkan hasil temuan mereka yang menunjukkan bahwa sebuah kapal selam Korea Utara menembakkan torpedo berat untuk menenggelamkan kapal perang Korea Selatan itu, dalam apa yang disebut-sebut sebagai tindakan agresi paling serius yang dilakukan Pyongyang sejak perang Korea 60 tahun lalu.

Sebanyak 46 orang awak Korea Selatan tewas ketika kapal perang itu tenggelam di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan dengan wilayah utara pada Maret lalu dalam kondisi misterius setelah ledakan yang dilaporkan.

Korea Selatan mengumumkan serangkaian pembalasan yang mencakup pemangkasan perdagangan dengan negara komunis tetangganya itu.

Korea Utara membantah terlibat dalam insiden tersebut dan membalas tindakan Korea Selatan itu dengan ancaman-ancaman perang.

Seorang diplomat Korea Utara mengatakan pada 3 Juni, ketegangan di semenanjung Korea setelah tenggelamnya kapal perang Korea Selatan begitu tinggi sehingga "perang bisa meletus setiap saat".

Dalam pernyataan pada Konferensi Internasional mengenai Perlucutan Senjata, wakil utusan tetap Korea Utara untuk PBB di Jenewa, Ri Jang-Gon, menyalahkan "situasi buruk" itu pada Korea Selatan dan AS.

"Situasi semenanjung Korea saat ini begitu buruk sehingga perang bisa meletus setiap saat," katanya.

Kedua negara Korea itu tidak pernah mencapai sebuah perjanjian perdamaian sejak perang 1950-1953 dan hanya bergantung pada gencatan senjata era Perang Dingin. (M014/K004)

Sabtu, 14 Agustus 2010

Jerman Pertimbangkan Kurangi Personil Militernya

Sabtu, 14/08/2010 10:58 WIB

Berlin - Kementerian Pertahanan Jerman tengah mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah personel militernya lebih dari sepertiga. Praktik wajib militer pun untuk sementara dihentikan.

Semua itu dilakukan untuk menekan biaya pertahanan. Demikian disampaikan sumber-sumber pemerintah Jerman seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (14/8/2010).

Pemerintah Jerman saat ini sedang menelaah lima model berbeda untuk merombak angkatan bersenjatanya sebagai langkah penghematan biaya dan modernisasi militer.

Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg cenderung memilih skema yang akan membuat jumlah angkatan bersenjata berkurang menjadi 163.500 personel dari sekitar 250.000 personel saat ini.

Dari jumlah itu, nyaris seluruh pasukan akan merupakan prajurit karir. Ditambah lagi dengan sekitar 7.500 relawan jangka pendek yang akan menggantikan 60 ribu pasukan relawan yang saat ini ditugasi untuk periode enam bulan.

Rencana pengurangan jumlah militer ini dilakukan di tengah meningkatnya peran militer Jerman di luar negeri. Dalam dua dekade terakhir, militer Jerman ikut serta dalam misi internasional di negara-negara dilanda konflik seperti Somalia, Kosovo, Kongo dan Afghanistan. Total 6.700 prajurit Jerman ditempat di luar negeri saat ini.

(ita/gah)

detiknews

Resmi, Rusia Suplai Bahan Bakar Reaktor Iran


13/08/2010 - 20:29

INILAH.COM, Moskow - Pemerintah Rusia akan segera mengisi bahan bakar untuk reaktor nuklir Iran, per 21 Agustus mendatang.

"Mengisi bahan bakar nuklir itu merupakan bagian dari langkah memulai penggunaan pembangkit tenaga di Bushehr, Iran. Namun begitu, tanggal itu bukan berarti tanggal operasionalnya," demikian seorang jubir badan nuklir Rusia, seperti dilansir VOA News, Jumat (13/8).

Selama ini, Rusia membantu Iran membangun reaktor nuklir. Posisi Moskow dalam program nuklir Teheran makin dikukuhkan dalam berbagai langkah yang dilakukan beberapa waktu terakhir. Barat yang dipimpin AS, menuding Iran berusaha membuat senjata nuklir.

Iran terus menyangkal dan bersikeras program mereka bertujuan damai dan hanya mencari energi alternatif semata. Bulan lalu, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengimbai Iran untuk menjelaskan program nuklirnya secara transparan. Serta bekerjasama dengan komunitas internasional.

Rusia juga ikut menyetujui sanksi keempat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Iran, karena menolak memberhentikan program pengayaan uranium mereka. [mah]


Latihan AL AS-Korsel Provokasi China


Jumat, 13 Agustus 2010 | 21:51 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Keputusan AS menggunakan kapal induk bertenaga nuklir dalam latihan bersama angkatan laut dengan Korsel merupakan provokasi terbaru terhadap China dan negara tetangganya.

Dalam komentarnya yang diterbitkan di surat kabar resmi China Daily, Laksamana Madya Yang Yi, Jumat (13/8/2010) mengatakan, Washington akan membayar harga untuk keputusannya yang kacau atas keikutsertaannya pada latihan di dekat wilayah China, yang ditentang Beijing.

Yang memperingatkan, itu tindakan tidak bijaksana untuk menekan negara berpenduduk 1,3 miliar. Ada ruang lingkup yang luas bagi kerjasama angkatan laut AS-China. Hendaknya Washington memilih rute secara hati-hati.

Pekan lalu, juru bicara Pentagon, Geoof Morrell mengatakan, latihan bersama AS-Korsel mendatang akan melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington di Laut Kuning, yang memisahkan semenanjung Korea dari China.

"Ini akan menjadi provokasi terbaru setelah serangkaian kegiatan gabungan AS-Korea Selatan yang telah menyebabkan ketegangan-ketegangan di Asia Timur," kata Yang.

"Menyinggung rakyat China adalah tidak sebagai kepentingan mendasar bagi AS," kata laksamana madya, yang mantan direktur Lembaga Pengkajian Strategis pada Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pembebasan Rakyat.

"Suatu kegiatan yang ditujukan untuk menekan negara dengan penduduk 1,3 miliar dengan potensi yang besar, tidak akan bijaksana."

internasional.kompas

Kasau: T-50 Lebih Potensial Gantikan MK-53


Kamis, 12 Agustus 2010 12:54 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat, mengatakan bahwa pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan, lebih potensial menggantikan pesawat Hawk MK-53 yang akan habis masa pakainya pada 2011.

"Saat ini memang ada tiga jenis pesawat yang lolos seleksi untuk menggantikan MK-53 yakni T-50 Golden Eagle (Korea Selatan), Yakovlev Yak 130 (Rusia) dan Aero L159 Alca (Ceko)," katanya, ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Namun, lanjut Imam, ada beberapa pertimbangan untuk memastikan T-50 sebagai pengganti MK-53.

"T-50 adalah pesawat generasi keempat Korea Selatan dengan berbagai keunggulan muktahir, yang tidak lagi dimiliki L-159," ungkapnya.

Sedangkan, Yak 130 juga potensial menggantikan MK-53 namun prosedur dan mekanisme pembelian dari Rusia terkadang sangat ketat.

Tak hanya itu, lanjut Kasau, sudah ada kesepakatan antara RI dan Korea Selatan untuk bekerja sama dalam industri pertahanan seperti produksi bersama pesawat T-50.

"Jadi ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan T-50. Selain, merupakan pesawat generasi keempat dengan teknologi muktahir juga ada kesimbungan, melalui produksi bersama tersebut," tutur Imam.

Namun, lanjut dia, semua kemungkinan masih dibahas mendalam. "Kami tetap ajukan tiga jenis pesawat pengganti MK-53, agar dibahas mendalam untuk segera diputuskan Kementerian Pertahanan," katanya menambahkan.
(T.R018/P003)

antaranews

TNI AL Kirim Kapal Perang ke Lebanon

Kamis, 12 Agustus 2010 14:35 WIB 
Surabaya (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali mengirimkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 beserta personelnya dalam misi perdamaian dunia di Lebanon pada akhir Agustus mendatang.
Sekitar 100 personel KRI Frans Kaisiepo yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda XXVIII-B/UNIFIL itu, mulai mengikuti latihan pratugas di Pusat Latihan Operasi Laut Kolatarmatim Ujung Surabaya, Kamis.

Kegiatan latihan yang berlangsung hingga menjelang keberangkatan menuju Lebanon itu dibuka Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Soehartono Suratman.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kapuspen TNI Mayjen Aslizar Tanjung, Asops KSAL Laksda TNI Dadiek Surarto, Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto, dan pejabat TNI lainnya.

"Ini merupakan pengiriman kapal perang kedua dalam misi perdamaian ke Lebanon. Pada tahun lalu, TNI juga telah mengirimkan KRI Diponegoro-365 untuk tugas yang sama," kata Asops Panglima TNI.

Jenderal bintang dua yang akrab disapa Tono Suratman ini menjelaskan pengiriman pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB sejak 1957 saat Kontingen Garuda (Konga) pertama diterjunkan.

Sampai saat ini, kata dia, pengiriman pasukan untuk misi perdamaian ke sejumlah negara yang sedang terjadi konflik masih terus dilakukan, termasuk ke Lebanon.

"Pemerintah, DPR, Kementerian Luar Negeri, dan lembaga terkait lainnya sangat mendukung tugas mulia ini. Karena itu, TNI selalu siap mengirimkan pasukan jika diminta," kata Tono usai membuka pelatihan.

Selama berada di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo dan seluruh personelnya akan bergabung dengan pasukan perdamaian dari 34 negara lainnya, seperti China, Spanyol, Prancis, Italia, dan Korea Selatan.

"Mereka akan bertugas di Lebanon selama enam bulan. Karena itu, fisik dan mental harus benar-benar disiapkan selain juga kesiapan pendukung tugas lainnya," kata Asops Panglima TNI.

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 yang dikomandani Letnan Kolonel Laut (P) Wasis Priyono itu, membawa satu unit helikopter BO-105 beserta tujuh orang krunya, 88 ABK, dua tenaga paramedis, satu anggota Pasukan Katak (Kopaska), dan dua orang penyelam.

Dalam pelayaran menuju Lebanon sekitar hampir satu bulan, kapal perang jenis Sigma Klas Korvet Belanda dari jajaran Satkorarmatim itu, akan berangkat dari Surabaya dengan melintasi Jakarta, Belawan, Cochin, Salalah, Port Said, dan Beirut.
(T.D010/D007/P003)
antaranews

Tiga Sukhoi Dari Rusia Tiba September 2010


Kamis, 12 Agustus 2010 12:13 WIB

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengungkapkan, tiga unit pesawat jet tempur Sukhoi yang dipesan dari Rusia, akan tiba di Tanah Air awal September 2010.

"Jadwal tersebut lebih cepat dari semula 11 September 2010. Namun, datangnya bertahap tidak sekaligus," katanya, ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (12/8).

Marsekal Imam Sufaat mengatakan, dari tiga unit pesawat Sukhoi SU-27SKM itu dua diantaranya tiba pada awal September, dan satu unit lagi tiba pada minggu ketiga di bulan yang sama. "Pesawat akan dikirim langsung ke Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin (Makassar, red) untuk dirakit dan uji terbang," ungkap Imam.

Dengan begitu, lanjut dia, tujuh pesawat Sukhoi yang baru diharapkan siap untuk tampil pada peringatan HUT ke-65 TNI pada 5 Oktober mendatang dalam formasi terbang lintas.

Sejak 2003, Indonesia telah memiliki empat pesawat tempur Sukhoi yang diadakan dari Rusia, yaitu jenis SU-30MK dan SU-27SK, masing-masing dua unit. Indonesia kemudian membeli enam pesawat Sukhoi lagi pada 2007 senilai sekitar US$300 juta atau senilai Rp2,85 triliun.

Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009. "Tiga lagi, ya kita harapkan tiba sesuai jadwal yakni September 2010," demikian KSAU.

antaranews

Kamis, 12 Agustus 2010

Soal Kerjasama Militer, Sjafrie Bantah Didikte Amerika

Rabu, 11 Agustus 2010 | 14:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian pertahanan membantah  adanya syarat yang sifatnya mendikte dalam kerjasama militer antara Indonesia dengan Amerika Serikat. "Tidak ada syarat apapun," ujar Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Samsoeddin di Jakarta, Rabu (11/8).

Sebelumnya beredar kabar soal adanya perjanjian dibalik kerjasama militer antara Indonesia dan Amerika. Disebutkan bahwa Amerika akan memberikan bantuan kepada Indonesia di bidang militer, asalkan ada beberapa perwira yang dianggap bermasalah dikeluarkan dari kesatuan kopassus. Atau dengan kata lain Indonesia disuruh benahi urusan hukum para tentara yang terkait isu pelanggaran Hak Asasi Manusia.
 
Terhadap kabar itu, Sjarfrie juga berani memastikan jika itu hanyalah isu belaka. "Kami tidak mau didikte Amerika," ujarnya.
 
Menurut Sjafrie, naskah kerjasama awal  itu sebenarnya antardepartemen dari dua negara. Naskah itu kemudian diturunkan lagi hingga ke tingkat satuan militer. Termasuk diantaranya,  dua pasukan elit dua negara.
Menurut Sjafrie, soal tentara dan pelanggaran Hak Asasi Manusia merupakan urusan rumah tangga masing-masing negara. Sehingga tidak bisa dicampuri. Solusinya itu adalah penyelesaian secara hukum positif di negara Indonesia. "Hal itu sudah dianggap selesai dan jelas," ujarnya.
 
Lalu Sjafrie menjelaskan bentuk kerjasama antara militer Amerika dan militer Indonesia. Menurutnya kerjasama itu bersifat universal, soal sharing informasi, teknis militer , taktis militer. "latihan bersama itu paling bisa dilakukan," ujarnya.

selain itu, kata Sjafrie, ada pula program pertukaran perwira, siswa. hal itu dilakukan untuk menimba ilmu kemiliteran lebih baik dari sisi kedua negara. Dia berharap program ini tideak terfokus pada pertukaran perwira senior. Namun sebaliknya, kata dia, program justru harus menyentuh perwira junior. "Mereka pemimpin masa depan," ujarnya.

SANDY INDRA PRATAMA
 

Indonesia Siap Kerja Sama Produksi Pesawat Tempur


Rabu, 11 Agustus 2010 | 13:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Pertahanan menyatakan Indonesia siap melakukan kerja sama produksi pesawat tempur dengan pihak Korea Selatan. Hal itu dinyatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Tae Young seusai melakukan pertemuan bilateral di Jakarta, Rabu (11/8).

Kerjasama pesawat tempur ini, kata Purnomo, merupakan perjanjian yang ditandatangani pada Juli 2010. Menyambung perjanjian sebelumnya yang diteken 2006. "Kemitraan strategis memang jadi salah satu fokusnya," ujarnya.

Purnomo mengatakan proyek kerjasama dalam pembuatan pesawat tempur FSX akan dimulai pada 2012. Diharapkan, kata dia, proyek kedua negara ini bisa menghasilkan sebuah prototipe pesawat tempur pada tahun 2020. "Kami berharap Indonesia bisa menjadi base produksinya," ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoeddin mengatakan Indonesia akan meminta hak penjualan juga atas pesawat yang di produksi nantinya. 

Saat ini, kata dia, kedua negara saedang membentuk kelompok kerja untuk terus membahas soal ini. "Ada tim pula yang pergi ke sana melihat awal proses pembuatan pesawat," ujarnya.

Sjafrie mengatakan dalam deklarasi kemitraan strategis antara Indonesia dengan Korea Selatan pada tahun 2006 silam disebut khusus soal pembuatan pesawat. Selain itu kerjasama dibangun untuk melakukan promosi bersama, fasilitasi kerja sama dalam produksi, alih teknologi, serta transfer pengetahuan terkait alat utama sistem persenjataan.

Menanggapi permintaan kerja sama ini, Menteri Pertahanan Korea Selatan HE Kim Tae Young mengatakan sungguh menguntungkan bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam hal pembuatan pesawar tempur. Pasalnya, semua bahan baku dan industri pertahanan sudah dimiliki Indonesia, sehingga bisa memperlancar kerjasama pembuatan produk pertahanan ini.
 
SANDY INDRA PRATAMA  
tempointeraktif

Rabu, 11 Agustus 2010

Motor Militer yang Sanggup Minum 7 Jenis BBM

Rabu, 11 Agustus 2010 - 08:39 wib
LONDON- Namanya M1030-M2. Aneh memang, karena motor ini bukan kendaraan biasa melainkan ditakdirkan sebagai alat militer.

Sebagai motor militer, tentu kuda besi ini didesain memiliki kekuatan yang diatas rata-rata motor pada umumnya.

Dan uniknya, motor tersebut juga sanggup meminum tujuh jenis bahan bakar berbeda. Motor ini bisa diisi dengan bahan bakar jenis Solar, BioFuel, Aviation, atau empat bahan bakar lain yang biasanya digunakan pada kendaraan militer pada umumnya.

"Motor juga bisa melintasi genangan air hingga kedalaman 60 cm dan bila tanki bahan bakar terisi penuh maka sanggup menggerakkan kendaraan sejauh hampir 500 km," tulis Motorcyclenews, Rabu (11/8/2010).

Hayes Diversified Technologies Inc selaku pihak pengembang mengklaim M1030 merupakan trobosan dalam teknologi kendaraan militer.

Urusan mesin, motor militer ini dibekali jeroan berkapasitas silinder 670 4 silinder yang sanggup menciptakan tenaga sebesar 33 bhp. Ketika gas diputar penuh, maka motor mampu mencapai kecepatan maksimum 150 km/jam.

Dengan perkiraan harga mencapai Rp165 juta, para tentara bayaran dan pasukan khusus militer berharap untuk bisa memiliki motor tersebut dengan perubahan bagian body yang menggunakan baja.
(uky)
autos.okezone
 

Korsel Minta Korut Kembalikan Kapalnya


Rabu, 11 Agustus 2010 10:54 WIB 

Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan, Rabu mengirim pesan kepada Korea Utara yang mendesak Pyongyang agar membebaskan tujuh awak dan kapal nelayan Korea Selatan yang ditangkapnya akhir pekan lalu, kata kementerian unifikasi Seoul.

Korea Selatan, dalam pesan yang difaksimilkan melalui jalur khusus militer, meminta Korea Utara agar membebaskan kapal dan awaknya "berdasarkan hukum internasional dan adat serta semangat kemanusiaan," kata juru bicara kementerian itu, Lee Jong-Joo dalam suatu penjelasan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Penangkapan kapal penangkap cumi-cumi itu berbobot 41 ton itu dan awaknya - empat warga Korea Selatan dan tiga China - meningkatkan ketegangan yang telah berlangsung beberapa bulan antara kedua pihak.

Pesan itu dikirim atas nama Palang Merah Korea Selatan kepada timpalannya di Korea Utara, suatu bentuk komunikasi yang digunakan di masa lalu untuk menangani kapal-kapal nelayan yang menyeberangi perbatasan laut kedua negara.

Pasukan penjaga pantai Korea Selatan mengatakan, kapal tersebut diduga memasuki zona ekonomi eksklusif yang diakui oleh Korea Utara di Laut Jepang (Laut Timur), saat ditangkap.

Sejauh ini tidak ada pernyataan dari Pyongyang mengenai insiden itu.

Penangkapan itu dilakukan pada saat latihan besar angkatan laut Korea Selatan di Laut Kuning, di mana Korea Utara mengancam melakukan balasan.

Ketegangan-ketegangan lintas-perbatasan telah meningkat sejak Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduh Korea Utara Mei lalu mentorpedo kapal perang Seoul, Cheonan, yang menewaskan 46 orang.

Korea Utara membantah keras terlibat dalam insiden kapal perang tersebut.

Pyongyang mengatakan, latihan angkatan laut itu digelar sebagai tanggapan atas tenggelamnya kapal tersebut, juga gladi resik untuk suatu agresi.

Pada Senin lalu, sesaat setelah latihan angkatan laut Korea Selatan berakhir, Korea Utara menembakkan sekitar 130 artileri ke dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan.

Sekitar 10 dari tembakan-tembakan meriam itu mendarat di selatan garis perbatasan, yang memicu militer Korea Selatan Selasa berikrar akan memberikan tanggapan tegas terhadap provokasi masa depan.

China, satu-satunya sekutu kuat Korea Utara, telah menyatakan keprihatinan atas penahanan warganya sebagai awak dalam kapal nelayan itu.
(H-AK/A024)


antaranews

KRI Teluk Mandar Gelar Latihan Penyelamatan Kebakaran

Selasa, 10 Agst 2010 19:45:09

Surabaya - Sejumlah anak buah kapal yang selama ini bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Mandar-514 menggelar latihan penyelamatan kebakaran di Speknubika Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Selasa.

Latihan itu untuk membekali awak kapal dalam mengatasi peristiwa kebakaran seperti yang pernah menimpa KRI Boiga-825 di dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, 25 Juli lalu.

"Semua unsur di Koarmatim sedang berupaya keras dalam mengatasi peristiwa kebakaran di atas kapal," kata Kepala Sub-Dinas Penerangan Umum Koarmatim, Mayor Kariono.

Bahkan Panglima Koarmatim telah mengeluarkan Basegram Nomor 497/basegram/0810 TWU 0803.1726 tentang upaya untuk mencapai "zero accident" dengan meningkatkan latihan penyelamatan kebakaran secara periodik.

"Dalam latihan penyelamatan itu kami memanfaatkan fasilitas pelatihan di Kolatarmatim dan Speknubika Kobangdikal," katanya.

Sementara itu, Komandan KRI Teluk Mandar, Letkol Laut (P) Arief Meidyanto, mengemukakan, latihan tersebut melibatkan 43 awak kapal dan 11 instruktur dari Puspeknubika Kobangdikal.

"Kami telah berkoordinasi dengan Komandan Puspeknubika Kobangdikal untuk menggelar latihan ini," katanya.

Walaupun dilaksanakan secara singkat, menurut dia, latihan tersebut berjalan cukup lancar dan aman.

Komandan Puspeknubika Kobangdikal Kolonel Laut (T) Bambang Purnama, menilai pelatihan itu seharusnya berlangsung lebih lama.

"Idealnya dalam latihan ini diajarkan teori dan praktik selama 30 jam pelajaran. Namun untuk mencapai tahap mahir harus kursus selama sebulan, sedangkan untuk tahap sertifikasi kursusnya tiga bulan," katanya.

Mengingat KRI Teluk Mandar sedang dalam proses perbaikan, latihan tersebut dapat dilaksanakan secara singkat.

Materi latihan itu, di antaranya meliputi praktik langsung memadamkan api tipe B (kebakaran minyak) dengan menggunakan alat pemadam kebakaran jenis "Dry Powder" dan busa.

Para peserta latihan juga diperkenalkan penggunaan "Oksigen Breathing" untuk menghadapi peristiwa kebakaran tipe A (kebakaran padat) yang terjadi dalam ruang tertutup.



antarajatim

Koarmatim Miliki Detasemen Intelijen


Selasa, 10 Agst 2010 20:31:01

Surabaya - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) memiliki Detasemen Intelijen (Denintel) yang struktur dan kedudukannya setara dengan jajaran kedinasan di lingkup komando utama matra laut itu.

Peresmian gedung Denintel di markas Koarmatim, Dermaga Ujung, Surabaya, Selasa, itu juga ditandai dengan pelantikan Letkol Laut (E) G. Sugiono sebagai Komandan Denintel.

"Terbentuknya Denintel ini diharapkan dapat lebih mempertajam tugas dan fungsi organisasi intelijen untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam implementasi tugas-tugas di lapangan dan mengikis rasa keraguan-raguan," kata Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto.

Ia juga berharap semua satuan kerja di bawah Koarmatim dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan Denintel dalam mewujudkan komando utama itu sebagai lembaga kemiliteran matra laut yang patut dibanggakan.

Pangarmatim menjelaskan, peran dan fungsi intelijen sangat penting dan strategis di lingkungan TNI Angkatan Laut.

"Pengetahuan intelijen menjadi salah satu referensi utama pada setiap tahapan penyelenggaraan kegiatan organisasi, mulai tahap perencanaan, formulasi kebijakan, pengambilan keputusan, pemilihan cara bertindak, hingga penggunaan dan penggelaran kekuatan militer," katanya.

Pembentukan Denintel itu berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/52/IX/2008 tanggal 8 September 2008 tentang Persetujuan dan Pengesahan Pembentukan Organisasi Satuan Intelijen di tingkat Komando Utama Operasi TNI-AL dan TNI-AU.

Dasar hukum lainnya adalah Peraturan KSAL Nomor Perkasal/27/IX/2007 tanggal 4 September 2007 tentang Pembentukan Detasemen Intelijen, Tim Intelijen, dan Unit Intelijen di lingkungan TNI-AL serta Telegram KSAL Nomor 091/SREN/0210 TWU 0225 tentang Implementasi Organisasi Satlak Intelijen TNI-AL.

"Pembentukan Denintel itu juga bagian dari program reformasi internal dalam tubuh TNI agar mampu menghadapi segala perubahan dan dinamika tantangan penugasan yang semakin kompleks dan dinamis," kata mantan Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) itu.

Peresmian dan pelantikan Denintel itu dihadiri Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Arief Rudianto, Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Widodo, Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Halim A Hermanto, para Asisten Pangarmatim, komandan satuan kapal, dan para pejabat teras lainnya.

antarajatim

Selasa, 10 Agustus 2010

KRI Dewaruci Raih "The Best Crew Parade" di Inggris

Selasa, 10 Agustus 2010 13:30 WIB


Hartlepool, Inggris (ANTARA News) - Para awak kapal latih TNI AL, KRI Dewaruci, berhasil meraih juara penampilan terbaik, "The Best Crew Parade" dalam acara kirab kota di sepanjang jalan Kota Hartlepool, sekitar lima jam perjalanan dari London.

Pada kirab yang diikuti sekitar 85 peserta perlombaan Tall Ship Races 2010 Hartlepool itu, awak kapal jenis 
tall ship atau kapal layar tiang tinggi itu menampilkan berbagai kesenian Indonesia, di antaranya Reog Ponorogo, yang menarik perhatian masyarakat Kota Hartlepool yang terletak di bagian timurlaut, County Durham, Inggris dengan penduduk sekitar 90.000 jiwa, pada akhir pekan.

Kemenangan ini merupakan penghargaan kedelapan yang diraih KRI Dewaruci selama mengikuti Tall Ship Races 2010 dari Antwerp, ujar Komandan KRI Dewa Ruci Letkol Laut (P) Suharto kepada koresponden ANTARA London.

Sebelumnya di Kristiansand, KRI Dewa Ruci meraih "The Best Spectaculer and Entering Harbour" juara satu pertandingan bola voli, tenis meja, dan juara satu soda 
party, sementara di Antwerp mendapat penghargaan peserta terjauh dan juara satu basket.

Sebelum pada acara 
Coctail Party, Komandan KRI Dewa Ruci mengadakan pertemuan dengan Dubes Yuri Thamrin guna menjelaskan bahwa kehadiran KRI Dewa Ruci di Inggris untuk mengikuti Tall Ship Rice dari Antwerp Aalborg Denmark, Aalborg -Kristiansand, Norwegia, dan Kristiansand Hartlepool, Inggris.

Komandan Letkol Laut (P) Suharto mengatakan bahwa KRI Dewa Ruci, yang berlayar dari Surabaya sejak Maret lalu, diawaki 88 orang ABK, serta 88 Kadet AAL dan akan kembali ke Indonesia pada November mendatang.

Dikatakannya, KRI Dewa Ruci juga akan mengikuti Tall Ship Race di La Havre-Amsterdam Belanda, Amsterdam-Bremenhaven Jerman, dan Bremenhaven-Cagliari Italia, sebelum melanjutkan perjalanan ke Iskandariah, Mesir, Siprus, Arab Saudi, Oman, India, Sri langka, dan berakhir di Belawan, sebelum kembali ke Surabaya.

Menurut Letkol Laut Suharto, KRI Dewaruci kali ini di samping menjelajahi benua Eropa bersama Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III angkatan 57, juga memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan mereka mengenai pelayaran astronomi dan Operasi Kartika Jala Krida, serta mempererat hubungan antarangkatan laut negara yang dikunjungi.

Selain itu kami juga mengemban misi sebagai duta bangsa untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia, ujar Komandan KRI Dewa Ruci ke-32 kelahiran Soppeng, Propinsi Sulawesi Selatan itu.

Sementara itu dalam mengantisipasi kerawanan perompak bersenjata Somalia yang banyak berkeliaran di laut sebelah utara benua Afrika yang dilewati, Letkol Laut P Suharto mengatakan bahwa pihaknya sudah memperhitungkan sebelumnya.

Pada prinsipnya kalau kami diserang, seluruh anggota siap dengan senjata AK-47 di tangan masing-masing, namun hal itu tidak terjadi, ujar mantan Asisten Kepala Divisi Antikapal Selam di KRI Abdul Halim Perdanakusuma.

Bahkan selama perlayaran di lautan Afrika, KRI Dewa Ruci mendapat mengawasan dalam radius beberapa ratus kilometer dari kapal asing seperti Amerika untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ujarnya.
(ZG/B010)



antaranews

Robot Punya Emosi

Selasa, 10 Agustus 2010 14:07 WIB


Jakarta (ANTARA News)- Sebuah robot yang bisa membangun emosi dan membentuk ikatan dengan manusia telah diciptakan oleh para ilmuwan di University of Hertfordshire, Inggris.

Robot yang dinamai Nao itu didesain lengkap dengan mimik untuk menampilkan emosi seperti seorang anak berusia satu tahun dan bisa membentuk ikatan dengan orang yang memperlakukannya dengan baik.

Nao dilengkapi dengan kemampuan untuk berekspresi dan berprilaku sama dengan yang digunakan seorang bayi untuk belajar berinteraksi secara sosial dan emosional dengan orang lain.

Mesin itu juga bisa mendeteksi emosi manusia dengan mempelajari bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan bisa membaca suasana hati dengan lebih terampil setelah seiring waktu berkembang untuk 'mengenal' seseorang.

Selain itu Nao juga bisa mengingat interaksinya dengan orang yang berbeda dan mengingat wajah mereka.

Nao awalnya diciptakan melalui pemodelan menggunakan proses yang dijalani anak manusia dan simpanse ketika masih bayi.

Program itu merupakan bagian dari proyek Eropa yang disebut FEELIX Growing dan dipimpin oleh Dr. Lola Canamero, seorang pakar komputer dari University of Hertfordshire."Prilaku ini merupakan model dari apa yang dilakukan anak-anak," kata Dr. Canamero.

"Ini juga sangat mirip dengan cara simpanse dan primata lainnya membangun ikatan afeksi dengan pengasuh mereka," lanjut Dr. Canamero.

Program lain yang membuat Nao semakin mirip dengan manusia adalah kemampuannya menunjukkan kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebahagiaan, kegembiraan, dan bangga. Apa lagi jika manusia tidak bisa membuatnya nyaman atau ketika berhadapan dengan situasi penuh tekanan ia akan merasa kecewa.

'Otaknya' memberikannya kemampuan untuk mengingat pengalaman baik dan buruk dari masa lalu.

"Kami mengusahakan tanda-tanda nonverbal dan emosi yang diekspresikan melalui sikap badan, gerak, dan bahasa tubuh ketimbang ekspresi muka atau bahasa," ucap Dr. Canamero lagi.Para pakar percaya robot seperti Nao akan bisa digunakan di masa datang.

Proyek itu melibatkan delapan universitas dan perusahaan pembuat robot di seluruh negara Uni Eropa .
(Ber/A038/BRT)



antaranews

AS Pertimbangkan Penjualan F-15 ke Arab Saudi

AGENCE FRANCE-PRESSE
Published: 9 Aug 2010 14:42
Amerika Serikat tengah mempertimbangkan kembali rencana penjualan 84 unit jet tempur F-15 ke Arab Saudi tanpa sistem senjata jarak jauh, menyusul rezim Zionis menyatakan keberatan atas kesepakatan tersebut.

Wall Street Journal (9/8) mengutip sejumlah pejabat dan diplomat yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa kesepakatan senilai 30 milyar dolar tersebut dalam beberapa bulan terakhir telah mencuatkan tensi di Amerika Serikat.

Para pejabat Israel menyatakan khawatir atas kebijakan pemerintah Barack Obama yang dinilai mengancam superioritas militer Israel di kawasan. Menangggapi hal tersebut, para pejabat Amerika Serikat menyatakan akan mempertimbangkan kekhawatiran Israel tersebut.

Menurut sumber-sumber tersebut, pemerintah Obama tidak akan menjual sistem unggulannya yaitu sistem senjata jarak jauhnya pada 84 pesawat F-15 yang dijual kepada Arab Saudi.

defensenews

DPR Dukung TNI AU Beli Pesawat Tanpa Awak

Selasa, 10 Agustus 2010

JAKARTA (Suara Karya): Komisi I DPR mendukung pembentukan skuadron Pesawat Tanpa Awak (UAV) yang akan dibangun TNI AU di Landasan Udara (Lanud) Supadio, Provinsi Kalimantan Barat. Pesawat Tanpa Awak dianggap anggota Dewan sebagai salah satu solusi menjaga perbatasan mengingat adanya tantangan topografi wilayah perbatasan Kalimantan Barat.

"Kami mendukung adanya skuadron udara pesawat tanpa awak untuk lebih efisien menjaga wilayah perbatasan, khususnya di provinsi Kalimantan Barat," kata Ketua Komisi I DPR RI Kemal Azis Stamboel dalam siaran pers yang diterima Suara Karya di Jakarta, Senin (9/8). Kemal bersama beberapa anggota Komisi I DPR melakukan kunjungan kerja ke Lanud Supadio, Kalimantan Barat.
  
Komisi I DPR, menurut Kemal, mendukung adanya rencana mendatangkan Pesawat Tanpa Awak guna mendukung kekuatan udara Republik Indonesia di Provinsi Kalbar. Adapun kekuatan Pesawat Tanpa Awak adalah dapat terbang dengan daya jelajah 300 km dan kemampuan terbang selama 24 jam penuh. Melalui Pesawat Tanpa Awak akan memudahkan TNI untuk melakukan pengamatan dan pengawasan di tengah keterbatasan sarana prasarana dan topografi wilayah perbatasan. Guna mengimbangi pengawasan perbatasan, TNI berencana membeli Pesawat Tanpa Awakd alam waktu dekat.

Belum diketahu jenis dan dari mana nantinya UAV akan dibeli ....

suarakarya-online